Curhat tentang Jerawat Lagi

11.02

Berawal dari 5 hari berturut-turut saya makan 4-5 potong banana cake, lalu cumi goreng, cumi goreng lagi, lalu setangkup roti tawar berisi mentega dan coklat, kemudian beng-beng, langsung kulit pun bereaksi, kebetulang berbarengan sama jadwal pms... Tamu tak diundang alias jerawat pun bermunculan (maaf ya, cerita tentang jerawat lagi... sayapun sudah bosan sama jerawat, tapi namanya juga butuh tempat buat cerita).
Jerawat pun muncul di daerah dagu dan pipi kanan, yang konon kata peta jerawat merupakan jerawat yang timbul karena hormon. Obat dari dokter pun nggak sepenuhnya mempan, sampai akhirnya saya memilih pakai betadine buat jerawat yang terinfeksi. Dan, meskipun lama, tapi lumayan ngefek juga.
Setelah masa-masa pms selesai, dilanjut dengan pekerjaan yang cukup menyita perhatian dan pikiran, sayapun mulai untuk tidak lagi mengonsumsi makanan yang mengandung susu, telur, keju atau istilahnya dairy product dan makanan berlemak tinggi lainnya. Juga mulai mengonsumsi jus, meskipun nggak rutin sih, tapi makan buahnya tetep rutin. Hal ini saya denger dari temennya ibu saya. Beliau juga terserang jerawat hormon ini, dan sama dokter kulitnya disuruh nggak mengonsumsi dairy product dan daging-dagingan selama dua bulan... Karena pengen sembuh, sayapun mengikutinya.
Sayangnya, kulit saya malah cenderung memburuk. jerawat di dagu malah nambah. Jerawat di tepi hidung yang tadinya sudah agak mengempis, jadi muncul lagi. Jerawat di pipi kanan pun muncul lagi. Karena saya juga lagi mulai pakai konjac sponge yang versi bamboo charcoal, entah karena nggosoknya yang terlalu keras atau gimana, malah jadi bruntusan ditambah jerawat kecil-kecil yang nggak ada matanya. Kalau baca sih katanya sejenis white heads. Masalahnya jerawat di dagu itu bukan yang muncul cuma satu, tapi 3 rombongan sekaligus. Jadi, setiap ngliat kaca, sayapun kadang-kadang putus asa sendiri... Belum lagi di kantor, banyak yang nanyain, kenapa jadi jerawatan lagi... Oh, andai saya juga tau jawabannya... Sayangnya saya nggak tau, kenapa setelah niatnya diet detiks begini, malah jerawat bermunculan.
Dari yang saya baca sih, katanya reaksi detoks, kadang-kadang begini... Kulit jadi kusem dulu dan jerawatan dulu. Konon katanya mengeluarkan racun-racun di dalam kulit... Tapi, saya juga nggak tau sih, benar atau nggaknya... Kan, niat detoksnya, baru sekitar seminggu ini... Itupun, saya masih mengonsumsi gorengan (meskipun hasil gorengan sendiri di rumah). Tapi, no dairy product dan no coklat masih berjalan. Dan perbanyak konsumsi sayur dan buah, baik dalam bentuk jus maupun segar. terus, tambah konsumsi air putih. Cuma, ya belum kelihatan aja hasilnya.
Kadang, saya sampai ngrasa putus asa, kok kayaknya usahnay nggak ada hasil (saya tau baru seminggu, kalau mau kelihatan hasilnya minimal sebulan). Kalau di rumah sih, nggak masalah. Kalau keluar rumah dan ketemu orang itu lho, yang kadang-kadang bikin ngenes... Biar, nggak terlalu putus asa, saya banyak baca artikel terkait detoks, dan rata-rata pun mengatakan kalau jerawat ini, proses dari detoks. Jadi, sepertinya saya harus bersabar lagi.
Semoga aja, hasil detoks ini segera berlalu...

You Might Also Like

0 komentar