Bone
14.57Another bustrip around one month ago. Balik lagi ke Sulawesi Selatan. Kali ini nggak sejauh Tator, tapi unuk medan perjalanannya hampir mirip-lah. Kali ini saya ke sebuah kabupaten di sebelah timur Provinsi Sulawesi Selatan. Sebuah kabupaten yang merupakan kampung halaman wapres saat ini. Yup, ke kabupaten Bone.
Sebelum berangkat, seperti biasa saya mencari dulu informasi seputar kabupaten Bone. Berapa jam perjalanan dari bandara, penginapannya dimana, dan gimana cara sampai ke sana. Ada beberapa cara untuk bisa ke Bone. Yang pertama yang paling gampang tentu aja carter mobil. Kita tinggal duduk manis, dan sampai deh. Konsekuensi-nya, ya agak mahal. Untuk carter mobil, perkiraan biaya-nya sekitar Rp600.000,00 sampai Rp800.000,00 per mobil, tergantung jenis mobilnya. Cara yang kedua, naik mobil plat hitam yang dialihfungsikan jadi semacam angkot. Istilahnya panther mungkin. Kalau ini, sekitar Rp100.000,00 per orang. Cara ketiga, bisa melalui travel. Biayanya sekitar Rp90.000,00 dan kalau minta dijemput di bandara kita kena tambahan biaya Rp5.000,00. Untuk jadwal travel ini sehari ada 3 kali keberangkatan ke Bone. Pilihan lain mungkin bisa dengan bis. Cuma yang ini saya nggak mencari informasinya. Untuk saya kemarin, saya pilih cara yang pertama dong. Biar cepat sampai dan lebih nyaman.
Perjalanan ke Bone bisa ditempuh dengan waktu antar 4-6 jam. Rute yang kemarin diambil adalah lewat kabupaten Maros langsung ke Bone. Jadi kemarin saya nglewatin Bantimurung juga. Medan perjalanannya sendiri, berkelok-kelok dan naik turn bukit. Jadi kalau misalnya gampang mabuk perjalanan, mending siap-siap dengan obat anti mabuk. Kayak saya kemarin, karena udah dapat informasinya, jadi sy udah siap-siap menenggak sebutir obat anti mabuk, begitu keluar dari bandara. Perkiraannya, kita akan nglewatin 3 bukit (yang naik turun dan berkelok-kelok itu). Saran saya, kalau gampang mabuk, mending tidur aja di perjalanan. Tapi kalau nggak gampang mabuk, banyak pemandangan indah yang bisa dilihat sepanjang perjalanan.
Banyak pepohonan yang dilewati sepanjang perjalanan. Termasuk cagar alam di sekitar Bantimurung, yang pemandangannya indah banget. Jadi, kalau nggak gampang mabuk, mending menikmati pemandangan aja. |
Bagus ya pemandangannya. |
Ini terowongannya. Keliahatan kan kalau terowongan itu sepertinya dibuat dengan mengikis tebing. |
Hari kedua di Bone, setelah selesai acara, kami diajak keliling sebentar. Sempat mampir juga di lapangan atau bisa disebut juga alun-alun. DI lapangan itu ada sebuah taman bernama Taman Arung Palaka, lengkap dengan patung Arung Palaka.
Kami nggak lama di aman itu, karena buru-buru mau kembali ke hotel. Malam kedua, karena males keluar cari makan, akhirnya kami pesan makanan di hotel. Dengan harga sekitar Rp35.000,00-Rp45.000,00, udah kenyang banget.
Paginya, saatnya kami kembali menuju bandara. Karena penerbangan yang diambil sore hari, makanya dicoba buat main dulu atau mampir dulu ke Bantimurung. Meskipun tahun 2010 saya udah pernah kesana, nggak ada salahnya kesana lagi. Siapa tahu ada hal baru.
Setelah perjalanan 3 jam lebih, sampailah kami di Bantimurung. Tiket masuknya, sekitar Rp25.000,00 per orang. Kali ini, di Bantimurung saya kesampaian juga buat ke museum kupu-kupunya. Kalau pas tahun 2010 lalu, kan museumnya tutup. Museumnya sendiri, museum kecil. Jadi koleksinya nggak begitu banyak. O,iya untuk masuk ke Museum Kupu-Kupu ini kita masih membayar tiket masuk lagi sebesar Rp10.000,00 per orang.
Pintu masuk ke Bantimurung, yang belum berubah |
Salah satu koleksi di museumnya. |
Salah satu sudut di dalam taman wisata. |
O,iya... Bantimurung ini merupakan sebuah taman wisata alam. Di dalamnya, ada wisata alam berupa air terjun dan gua batu. Ada juga Taman kupu-kupu atau tempat penangkaran kupu-kupu (cuma saya nggak lihat), selain Museum kupu-kupunya.
Kalau dulu pas tahun 2010, saya cuma sempat lihat air terjunnya dari jauh. Kali ini, saya bisa lihat air terjunnya dari dekat, sekaligus masuk ke gua batu. Untuk masuk ke Gua batu, kita harus jalan sekitar 800m, dengan kondisi jalan yang ada tanjakannya (naik tangga) juga ada yang rata. Alhamdulillah, waktu itu nggak panas, dan sudah ada jalan setapaknya. Sepanjang jalan menuju gua, kita juga bisa ketemu dengan kupu-kupu cantik. Setelah, capek berjalan, sampailah kita di mulut guanya. Untuk masuk ke dalamnya, nggak perlu khawatir, karena ada pemandunya. Jadi selain sewa senter, nanti kita akan dipandu untuk masuk ke dalam gua itu.
Buat yang suka dengan alam, pasti bakal takjub sama stalaktit dan stalakmit yang ada di dalam gua. Hati-hati, di dalam gua cukup licin. Waktu itu sih kita masuk sampai mentok. O,iya, bukan cuma dipandu, kita juga akan diceritakan beberapa kisah terkait sama gua itu. Kami nggak lama di dalam gua, soalnya udah capek juga. Setelah puas foto foto, akhirnya kembali deh ke pintu keluar. Setelah dari Bantimurung, dan mampir makan siang, langsung deh kembali ke bandara. Dengan kembali ke bandara, dan naik pesawat yang kembali ke Jogja, selesai juga cerita ke Bone. Tambah pengalaman lagi, ke salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan. Next time, kemana lagi ya...
0 komentar