Satria November #2

14.51

Suatu hari di tahun lalu, seperti biasanya saya lagi iseng main-main ke toko buku. Waktu itu mau nyari novel, tapi sekarang lupa mau nyari novel apa ya waktu itu. Karena nggak ketemu, akhirnya lihat-lihat jajaran novel yang baru rilis. Waktu lihat-lihat, mata saya langsung terumbuk sama sebuah novel yang berjudul "Satria November 2". Ya ampun....ya ampun... jadi ada lanjutan kisahnya si Inov ya... Saya inget, pertama kali baca novel "Satria November" itu sekitar tahun 2009-2010. Itu aja, yang dibaca adalah novel hasil nyewa di persewaan buku. Meskipun udah lama banget, tapi novel pertama-nya udah berhasil bikin saya kesengsem. Makanya, setelah menimbang-nimbang yang agak lama, ditambah penasaran setelah baca sinopsis singkatnya terus ditambah baca review-nya di Google, saya beli juga novel keduanya.

Buku #1 Satria November, bercerita tentang seorang cowok bernama Satria November yang biasa dipanggil Inov dan Mima. Inov ini ceritanya baru keluar dari rehabilitasi buat nyembuhin ketergantungannya sama narkoba. Biar bisa semakin lepas dari dunia narkoba, Inov ini dititipin  di rumah sahabat Bunda-nya Inov di Bandung. Nah, sahabat bundanya Inov ini, punya anak kembar yang seumuran sama Inov. Namanya, kalau nggak salah yang cowok Mika, yang cewek Mima.

Disini diceritain, gimana berbanding terbaliknya antara Inov dan Mima. Inov adalah cowok pendiem, misterius. Kalau kata Mima sih, kayak robot korslet. Sementara Mima, anaknya rame, bawel, judes, dan kalau ngomong asal aja. Belum lagi, ternyata Inov nyimpen rahasia yang cuma diketahui sama Mima. Mima yang orangnya bawel gitu, mana tahan nyimpen rahasia lama-lama.

Garis besar cerita di buku pertama ini berkisar soal Inov yang masih dikejar-kejar sama Geng Narkoba yang dulu bikin dia terjerumus. Belum lagi, Inov yang kadang masih kumat kecanduannya, tapi nggak mau orang lain tau. Jadi cuma Mima aja yang tau, soalnya Mima pernah nggak sengaja lihat Inov pas lagi sakaw. Gara-gara Mima lihat Inov sakaw itu, mau nggak mau Mima jadi terlibat deh sama masalahnya Inov. Termasuk berurusan sama si geng narkoba itu.

Baca novel pertamanya bikin saya senyum-senyum sendiri. Sweet banget sih Inov sama Mima. Meskipun Inov-nya cuek banget gitu, udah gitu tampangnya datar banget. Tapi, tetep aja berasa kok ada sweet-nya (bahasa apa ini). Salah satu-nya kayak gini:

Cuma mo pengakuan aja.

Sebenernya tiket itu gue beli buat gue nonton berdua sama lo.Tapi dipikir-pikir, kayaknya lo bakalan lebih seneng kalo nontonnya sama Gian.Sebagai cowok yang berjiwa besar, bertanggung jawab, dan heroikkayak gue, ya gue ikhlasin deh.Kalo habis ini Gian masih maju-mundur gak nembak-nembak, bilang sama gue.
Biar gue aja yang nembak lo. Soalnya... sebenernya gue juga nggak keberatan kok punya cewek bawel, judes, galak, suka demo, dan hobi jerit-jerit kayak lo. :Sekali lagi, maafin gue ya, Mi, selama ini udah bikin lo susah. :

PS: Awaaasss... jangan macem-macem sama Gian di dalem bioskop yaaa....

---INOV---

Idih! Mima mendelik kesel. Ihhh! Siapa juga yang mo punya pacar robot korslet?! Mima mendekap surat dari Inov sambil senyam-senyum sendiri.
Inov. Semua kenangan, ketengilan, dan rahasianya yang bikin repot dan nyaris membahayakan mereka itu, nggak mungkin bakal Mima lupain seumur hidup.
Rahasia Inov bikin Mima sadar bahwa nggak semua rahasia seharusnya disembunyiin.



Diambil dari sini

Nah, novel pertama ini, bisa dibilang akhirnya nggantung. Makanya, ketika saya lihat novel Satria November 2, langsung semangat pengen baca. Dan saya nggak salah kok, karena di buku kedua-nya ini Mia Arsjad, tetep berhasil bikin nagih baca novelnya. Saya bisa senyum-senyum sendiri kalau baca sweet scene-nya. Ikut deg-deg-an waktu adegan ngadepin penjahatnya. Ikut geregetan sama Gian. Kasihan dan geregetan juga sama Inov sama Mima. Tapi, secara keseluruhan, novel ini bikin saya berasa kayak masih SMA. 

Diambil dari Goodreads, ini sinopsis singkat yang muncul di bagian belakang novelnya.


Inov?! Kok tiba-tiba dia ada di Bandung lagi?Oh iya, masih ingat Inov, kan? Itu lho, cowok yang kelakuannya mirip robot, anak sahabat Mama yang “dititipkan” di rumah Mima setelah keluar dari rehabilitasi narkoba.Setelah nyaris seminggu bikin Mima bingung karena menghilang tanpa jejak, tau-tau aja cowok itu muncul di hadapan Mima.Ah, Mima tau! Inov pasti datang ke Bandung karena mau ngasih kejutan di hari ulang tahun Mima.Tapi... tunggu dulu. Kali ini Inov terlibat apa lagi sih? Siapa orang-orang mengerikan yang Mima lihat bersama Inov? Dan siapa sosok yang Mima lihat diangkut Inov bersama orang-orang itu? Apa orang itu masih hidup?Baru aja lepas dari geng narkoba, sekarang Inov terlibat komplotan apa lagi sih? 


Jadi, setelah di buku #1, Inov dan Mima terlibat sama geng narkoba, kali ini Inov dan Mima terlibat sama Geng Motor (yang masih ada hubungannya juga sama Geng Narkoba di novel #1). Gara-gara sifat Mima yang kepo, bikin Mima jadi ngebuntutin Inov. Dikiranya Inov sekarang terlibat jadi anak Geng Motor. Padahal kan si Inov, cuma pura-pura aja alias jadi agen rahasianya polisi, buat bantuin polisi ngeringkus geng motor itu. Demi menyelamatkan hidupnya Mima, mau nggak mau Mima harus pura-pura pacaran sama Inov. Padahal kan, Mima udah punya pacar. Apa nggak makin puyeng tuh hidupnya Mima. Udah harus pura-pura pacaran sama Inov, harus pura-pura terlibat di geng motor, tapi harus nyimpen semuanya jadi rahasia dia dan Inov.

Buku kedua ini lebih seru kalau menurut saya dibanding buku pertama. Dari jalan ceritanya, dari penokohannya, dari semuanya deh. Karena jalan ceritanya lebih kompleks dibanding buku pertama. Terus Inov-nya juga bisa ngomong ternyata. Yang jelas, seperti saya bilang, novel ini berhasil bikin saya gemes sendiri, senyum-senyum sendiri, ketawa sendiri, juga bikin terharu plus deg-degan. Lengkap ya. 


Tapi, tetep aja sih, ada bagian yang mengganjal menurut saya. Kan buku pertama itu sekitar tahun 2010. Nah, setting buku kedua ini kalau nggak salah sih 4 bulan setelah buku pertama. Berarti harusnya 2011 kan. Kok udah ada aplikasi whats app sih. Iya..iya...abaikan aja. Cuma kan tetep aja ganggu.


Endingnya, masih agak nggantung sih. Tapi, siapa tau kan mau dibuatin buku ketiganya...

You Might Also Like

0 komentar