Medan - Masjid Raya dan Istana Maimun
10.41Jadi niatnya sih, setelah post yang pertama mengenai perjalanan ke Medan udah terbit, langsung mau disusul sama post yang kedua. Tapi ya gitu deh, kesela sama kerjaan macem-macem dan ditambah lupa, baru inget sekarang deh. Ingetnya pun karena pas blogwalking, karena yang punya blog lagi menuangkan kisah perjalanannya zzzz..... Daripada nggak kelar-kelar, hari ini saya lanjutin aja ya, cerita ke Medan kemarin.
Lanjutan dari cerita sebelumnya, setelah kembali ke hotel, packing, makan dan sholat, kami berangkat ke Medan. Kali ini nggak naik travel yang seperti pas berangkat, tapi kayak carter mobil gitu. Karena yang mengurusi masalah transportasi adalah teman saya, jadi saya juga kurang tau sih soal transportasi ini. Kalau dibandingkan pas berangkat, rate mobil ini lebih murah. Karena saat itu masih terang, pas meninggalkan hotel bisa kelihatan sis sisi lain dari danau Toba. Ada satu spot yang bagus banget, tapi kami nggak sempat mampir. Lebih memilih untuk melanjutkan perjalanan aja.
Perjalanan ke Medan, kami tempuh antara 5-6 jam (saya udah lupa). Karena lagi-lagi kena macet. Macetnya karena ada truk yang mogok. Kok ya bisa-bisanya pas berangkat sama pulang macet banget. Kami sempat berhenti sebentar untuk istirahat dan sholat (supirnya juga makan). Kami sampai di hotel udah malam. Setelah check in, saatnya makan malam. Seinget saya di sekitar hotel udah tutup dan kalaupun ada yang buka, makanannya nggak halal. Tapi sebelum sampai hotel, saya sempet lihat ada warung sate padang yang buka. Jadi malam itu menunya adalah Sate Padang. Kebetulan, saya pengen banget nyicipin sate padang. Sayangnya di Jogja, kebanyakan sate padangnya dari daging sapi. Alhamdulillah di warung sate padang itu ada yang dari daging ayam. Kesampaian deh saya makan sate padang. Kesannya gimana? Menurut saya asin, kurang manis. Tapi udah nggak penasaran lagi sama sate padang. Malam itu ditutup dengan istirahat.
Esok paginya, kami udah nyusun rencana mau jalan-jalan ke mana aja. Pertama adalah ke Masjid Raya. Kalau dari hotel lumayan sih jaraknya jika ditempuh dengan jalan kaki. Tapi karena masih pagi, nggak apa-apa deh. Toh sekalian olahraga. Jalan kaki sekitar 10-20 menit, sampailah kami ke Masjid Raya.
Masjid Raya Al Mashun. Salah satu icon kota Medan. |
Penjelasan tentang Masjid Raya Al Mashun |
Bagian serambi masjid. Saya suka banget sama tegelnya. Mengingatkan saya sama tegel kunci. Antar serambi ini dihubungkan oleh lorong-lorong. |
Salah satu kaca patri yang ada di jendela. Detailnya cantik sekali ya. |
Lorong yang menghubungkan antar serambi. |
Salah satu detail pintu untuk masuk ke dalam masjid. Saya suka detailnya. |
Setelah puas mengelilingi kompleks masjid, tujuan selanjutnya adalah ke Istana Maimun. Istana Maimun memang letaknya nggak terlalu jauh dari Masjid Raya. Sekitar 600 meter. Karena nggak terlalu jauh itulah bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Istana Maimun dari arah depan. Luas dan megah ya istananya. Karena hari itu pas weekend, maka Istana Maimun juga ramai oleh pengunjung. |
Lanjut cerita soal Istana Maimun ya. Untuk masuk ke Istana Maimun, kita harus melepas alas kaki dan mengisi buku tamu. Waktu itu kita juga diminta untuk menyumbang seikhlasnya. Setelah itu baru dipersilahkan masuk ke dalam istana.
Ruang utama yang kita temui dari pintu masuk. |
Salah satu furniture di dalam Istana Maimun |
Salah satu sudut lain dari istana |
Salah satu spot tempat foto yang ditawarkan. Wisatawan yang sudah menyewa baju, biasanya sih akan berfoto dengan latar belakang spot ini. |
Setelah puas mengelilingi Istana Maimun, tujuan selanjutnya adalah Mansion Tjong A Fie. Tunggu post selanjutnya ya...
0 komentar