Medan - Mansion Tjong A Fie

11.48

Akhirnya, sampai juga di post terakhir soal Medan. Maafkan, hampir 3 bulan nggak berlanjut cerita soal Medannya. Sebenernya udah pengen nulis dari kemarin-kemarin, tapi file fotonya lupa terus saya pindahin ke laptop. Begitu udah dipindahin, mood nulis nggak dateng-dateng. Jadi ya gini deh, baru sempet sekarang.

Hiks, sedih juga sih. Tahun ini, udah lewat tengah tahun saya baru nulis sedikit sekali. Sejak terditraksi sama Instagram, semangat buat ngeblog jadi menghilang. Berasa kayak nggak punya bahan tulisan, untuk nulis panjang-panjang. Dan ketika ada momen seru yang bisa ditulis di blog, karena udah keburu ditunda buat nulis, jadi kelewat momennya. Padahal ya banyak lho, yang bisa saya tulis sebenernya. Tapi ya itu, berasa kayak lagi buntu aja buat nulis. Anyway, daripada saya kelamaan ngeluh, saya mulai aja ya ceritanya.

Melanjutkan cerita sebelumnya. Setelah mengelilingi Istana Maimun, tujuan selanjutnya adalah Mansion Tjong A Fie. Kebetulan, letak museum ini masih bisa ditempuh dengan jalan kaki. Kebetulan juga hari itu nggak begitu panas. Jadi akhirnya kami pilih jalan kaki.

Mansion Tjong A Fie dilihat dari gerbang depan. Cantik sekali ya taman dan bangunannya. 
Peresmian Mansion Tjong A Fie dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan
Mansion Tjong A Fie adalah rumah berlantai dua peninggalan dari tokoh etnis Tionghoa Medan bernama Tjong A Fie. Berdasarkan cerita dari guide-nya, Tjong A Fie adalah orang terkaya di Medan yang memiliki banyak bisnis, seperti perkebunan, pertambangan, real estate, bank dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya buka aja situs http://tjongafiemansion.org. Selain terkenal sebagai pengusaha, beliau juga terkenal akan kedermawanannya, dengan tidak memandang ras dan agama. Karena itu, Tjong A Fie sangat dihormati.

Untuk masuk ke Mansion ini, kita akan dikenai biaya tiket masuk sebesar Rp35.000,-. Menurut saya cukup wajar, karena kita juga akan dipandu oleh guide untuk melihat bagian dalam Mansion ini. Jadi tidak sekedar melihat-lihat isi Mansion, tetapi kita juga akan mendapat cerita mengenai sejarah Mansion Tjong A Fie, dan cerita di setiap ruangannya. O, iya.. sampai sekarang Mansion ini masih digunakan sebagai rumah tinggal lho, oleh salah satu keturunan Tjong A Fie.

Salah satu bangku yang ada di teras. 

Ini nih terasnya. Di dekat jendela itu adalah loket untuk membeli tiket masuk. Suasananya adem ya. Dan saya suka sama motif tegelnya itu.. Jadi pengen.

Tiket masuknya pun didesain dengan bagus. Bukan cuma selembar kertas terus diketik tarifnya. O, iya ini tiket bolak-balik memang berwarna seperti itu.
Rumah ini masih terawat dengan baik lho. Bahkan barang-barang di dalamnya pun, sebagian merupakan barang asli yang digunakan oleh Tjong A Fie dan keluarganya pada saat itu. Menurut guide-nya, arsitekturnya yang merupakan perpaduan arsitektur gaya Cina, Melayu dan Art Deco pun masih asli.
Salah satu contoh arsitektur yang masih dipertahankan adalah langit-langit rumah. Masih dalam kondisi bagus dan terawat dengan baik, juga bersih. Kalau saya nggak salah ingat, langit-langit ini dipesan dari Italia.
Cerita yang pertama kali dijelaskan oleh guide-nya adalah keluarga Tjong A Fie. Ini adalah lukisan keluarga Tjong A Fie. 
Salah satu furniture yang masih asli. Kondisinya masih baik. Kalau yang saya baca, mansion ini berdiri tahun 1895, berarti furniture di dalamnya pun udah berumur lebih dari 100 tahun. Tapi kondisinya masih bagus begini.
Sudut ruang tamu. Ruangan ini persis ada setelah pintu masuk. Mungkin semacam ruang tamu. 
Kalau bahasa Jawa-nya sih gebyok. Kalau nggak salah ini pembatas ruang pertama dengan halaman tengah. Ukir-ukirannya cantik sekali ya. Pembatas ini ada di belakang kursi-kursi tadi.
Bangunan depan difoto dari halaman tengah. Jadi di tengah-tengah rumah memang ada ruang terbuka seperti ini. Kalau kata guide-nya sih, untuk sirkulasi udara.
Pas saya berkunjung kesana, kata guide-nya ada beberapa ruangan yang memang tidak boleh diambil fotonya. Saya lupa alasannya apa. Tapi bukan alasan mistis kok. Jadi ruangan-ruangan seperti ruang tidur, ruang makan memang sudah ada peringatan untuk tidak dapat diambil gambarnya. 

Ruangan lantai 2 dari rumah Tjong A Fie. Menurut Tour Guide, ruangan ini dulu juga dipakai untuk berdansa. 
Lampunya cantik sekali. Pas disana, saya jadi terkagum-kagum deh sama setiap detail di rumah ini. Lukisan-lukisan di langit-langit itu handmade lho. Makanya menurut saya, semuanya cantik.
Dari arah balkon di lantai 2
Kembali lagi ke ruang utama. 
Setelah selesai menjelajahi ruang terakhir, kami pun dibebaskan oleh tour guide-nya untuk melihat-lihat ataupun foto-foto lagi. Rasanya seneng lihat ada satu lagi museum yang terawat dengan baik seperti ini. Apalagi, saya memang seneng sama hal-hal yang berbau sejarah. Makanya seneng banget, akhirnya bisa kesampaian berkunjung ke Mansion Tjong A Fie. Setelah puas keliling-keliling dan foto-foto, saatnya mencari oleh-oleh.

Akhirnya selesai juga cerita jalan-jalan di Medannya. Perjalanan kali ini saya cukup puas. Karena meskipun baru pertama kali ke Medan, saya udah berhasil berkunjung ke tempat-tempat yang iconic di Sumatera Utara. Mudah-mudahan sih, bisa nulis tempat-tempat baru lain di blog ini. See you on next post..

You Might Also Like

0 komentar