Tentang (Mencoba) Hidup Lebih Sehat (masih terkait tentang jerawat)

11.13

Masih terkait sama posting soal jerawat kemaren ya... kan salah satu cara mengobati jerawat, bukan hanya dari luar tapi juga dari dalam. Alias saya harus mengurangi konsumsi lemak, dalam hal ini sih pantang makan susu dan telur dan seharusnya mengurangi gorengan. Karena pengen banget segera sembuh dari jerawat ini (udah bosen ditanyain, mukanya kenapa) dimulailah diet untuk mengurangi lemak-lemak jahat ini. Caranya, anatara lain:

Pantang makan telur dan susu
Sejak dapet informasi, bahwa jerawat yang nggak sembuh-sembuh ini dicurigai kontributor utamanya adalah hormon dan dipertegas sama dokter bahwa memang hormon, saya diwanti-wanti untuk mengurangi makanan berlemak. Salah satu caranya adalah nggak boleh mengonsumsi produk telur, susu dan segala turunanya. Padahal, saya ini suka banget sama segala macam cake, kue dan kuker. Apalagi yang banyak kejunya (dan coklatnya)... Demi sembuh dari jerawat, akhirnya sayapun bertekad berhenti buat makan segala macam cake, roti, kuker, es krim dan dessert manis-manis lainnya sama aneka snack yang enak-enak itu yang pakai susu dan telur. Awalnya sih masih kuat, tengah jalan, mulai agak goyah tapi tetep dikuat-kuatin, karena kan saya ini bener-bener penyuka yang manis-manis, jadi harus menghindari semua cemilan favorit saya kan berat banget... Kalau, udah mulai goyah begitu, cara paling ampuh di saya, adalah ngliat kaca dan ngliat bekas-bekas jerawat ataupun jerawat yang masih ada. Biasanya cara itu, lumayan bisa meredam pengen makan cemilan-cemilan itu.

Mengurangi jajan di luar
Kalau, untuk menghindari makanan yang mengandung telur, paling susahnya kalau makan di luar. Karena, kan rata-rata kalau makan di luar, ada aja yang makanan itu pakai telur. Misal steak (yang jenis crispy ya), pempek, nasgor, bakmi jawa dan lain sebagainya...  Selain itu, saya akhirnya ikut menghindari yang pakai kacang-kacangan... Semacam siomay, gado-gado dan lotek. Jadi, mau nggak mau kalau keluar rumah buat dolan, makan dulu sampai kenyang di rumah baru keluar deh. Biar nggak laper di tengah jalan. Senengnya, saya jadi hemat (pakai banget... Duitnya jadi bisa dialokasikain ke yang lainnya deh hehehe). Tapi sedihnya, kan itu makanan favorit saya tuh kayak siomay sama lotek, sekarang jadi belum bisa makan deh. Kalau ada yang nanya, kan bisa makan siomay tanpa sambel kacangnya... emang iya sih, tapi saya juga lagi menghindari ikan laut... Konon, katanya ikan laut juga punya kadar lemak tinggi. Jadi sementara ini jauh-jauh dulu dari berbagai macam sefaood, kayak udang, cumi dan ikan juga sih... Ngomong-ngomong soal cumi, saya kan juga demen banget sama cumi, sekarang jadi nggak bisa makan lagi deh.... Hiks, sedih...

Konsumsi buah-buahan
Terus, sekarang saya jadi doyan buah dong.  Ini kemajuan lho, soalnya dulu saya males banget makan buah... Alasannya sih banyak... Intinya males deh kalau disuruh makan buah... Apalagi kan saya masih suka yang manis-manis, tapi nggak boleh makan berbagai macam dessert dan cemilan manis, sebagai gantinya jadi nyemil buah-buahan deh... Sekarang setiap hari makan pepaya...  Kalau buah lain, paling melon, jeruk atau pisang. Tergantung yang ada di rumah. Tapi, kalau pepaya ya setiap hari. Kadang selang-seling sama jus jambu atau jus campuran wortel, brokoli, apel sama tomat.  

Untuk pengaturannya menunya, ya kira-kira kayak gini deh. Makan pagi, makan siang menunya selalu sama (soalnya ibu saya cuma masak sekali). Terdiri dari nasi, lauknya tempe, tahu, dan atau jamur, sayur bisa sop, sayur bening bayam atau sayur asem, soto atau urap. Sore pulang kantor, makan pepaya kira-kira semangkok kecil dan atau minum jus jambu atau jus apel, wortel, tomat, brokoli. Makan malam, bisa sama menunya kayak makan siang, atau kadang beli mihun goreng tanpa telur. Tapi ini jarang.  Kalau ada buah lain kayak jeruk, ya makan jeruk.  Untuk pengolahan lauknya, paling sering sih digoreng (hiks, iya masih digoreng). Setiap hari makan tahu tempe, Alhamdulillah belum bosen.

Untuk nasi, sebenernya pernah sih ganti nasi merah, cuma tahu sendiri kan rasanya nggak enak banget... Susah nelennya, kalau saya bilang. Akhirnya sekarang balik ke nasi putih lagi. Untuk sayur, seringnya dimasak dengan cara bening begitu atau kalau nggak direbusin aja sayurnya. Kalau makan ayam, sekarang agak dikurangi. Untungnya, dari dulu sukanya ayam bagian dada (yang sering dibilang nggak ada rasanya itu), jadi ya sampai sekarang nggak masalah. Kalau ikan, paling Cuma ikan gurameh atau nila. Terus, karena saya suka sama jamur, juga lumayan untuk selingan. Jamur ini selain digoreng atau dipepes, bisa juga dijadiin rendang atau balado lho... Kalau rendang, ganti santannya pakai susu kedelai. Rasanya agak beda sih, tapi untuk pilihan yang lebih sehat, bisa jadi salah satu alternatif. Entar sayurnya tinggal direbusin bayam atau kenikir. O, iya sama banyak minum... Berhubung, masih susah konsumsi air putih doang, sekarang sih yang penting asupan cairannya dibanyakin.

Setelah sebulan, pakai pola makan kayak gitu dan dikombinasi sama pengobatan topikal, Alhamdulillah jerawat yang gede-gede itu udah sembuh (dan jangan kambuh lagi Ya Allah). Tinggal bekasnya aja sama komedo yang kecil-kecil (mungkin kalau saya sama sekali nggak makan gorengan, bisa ilang juga kali ya... Sekarang, saya jadi ngerti sama kata-kata “You are, what you eat”. Soalnya bener lho, apa yang kita makan itu berpengaruh juga ke badan kita. Pantang makan susu dan telur rencananya sih mau dilanjut, tapi nggak tau sampai kapan. Yang jelas sampai bener-bener sembuh dulu jerawat-jerawatnya..  Semoga si jerewi-jerewi ini segera menjauh secepatnya dan nggak datang-datang lagi... Can i get Amin?

You Might Also Like

0 komentar